Translate

Minggu, 06 Mei 2012

SMKN 1 TPI, Wakil Tunggal Sang Juara MAFG



Universitas Internasional batam, sabtu 5 Mei 2012 menggelar kegiatan Math Accounting Fun games selama satu hari. Kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh fakultas ekonomi jurusan akuntansi ini diikuti oleh 14 tim perwakilan dari SMA dan SMK se Batam dan Tanjung Pinang.
           MAFG tahun ini mengusung tema “Young Apprentice of Accounting and Social Study: Will you theNext?” . Menurut ketua himpunan Mahasiswa jurusan Akuntansi  (HMJ Akuntansi UIB) Messal Veronica, tema itu bertujuan untuk menyatukan antara siswa SMAdan SMK dalam satu wadah kompetisi yang adil.
            Lomba dibagi kedalam lima sesi, sesi pertama dan kedua mengerjakan soal yang terdiri dari matematika, ekonomi dan akuntansi. Sesi ketiga diikuti oleh 10 tim dimana merupakan akumulasi dari sesi sebelumnya dan disesi ini mengerjakan satu siklus akuntansi perusahaan jasa. Setelah break ishoma, perlombaan dilanjutkan kesesi 4. Disesi empat saatnya games, dimana terdapat 10 pos yang tersebar di UIB dan peserta harus mengikuti games terlebih dahulu agar mendapat soal untuk dijawab. Dari sesi 4, tersisih 3 dari 8 tim untuk maju ke sesi terakhir. Sesi 5 adalah saat yang paling seru sekaligus menegangkan. 5 tim berasal dari SMKN 1 Tanjung Pinang, SMKN 2 Batam, Smk Kartini 2 tim, dan satu-satunya SMA yaitu SMA Yos Sudarso Batam. Setelah sesi soal wajib dan rebutan, tersisih 2 tim hingga menyisakan SMK Kartini di posisi ketiga sedangkan SMKN 1 TPI dan SMA Yos Sudarso harus melewati sesi presentasi untuk menentukan juara pertama. Tema presentasi tim adalah “Merger dan Akuisisi” dimana setiap tim terlebih dahulu diberi kesempatan untuk mempersiapkan materi. Tim pertama yang maju untuk presentasi adalah SMA Yos Sudarso dan disusul SMKN 1 Tanjung Pinang.
           
            Dari hasil penilain juri akhirnya diputuskan SMKN 1 Tanjung Pinang keluar sebagai juara pertama dan SMA Yos Sudarso juara kedua.  Satu-satunya wakil dari Tanjung Pinang ini akhirnya unggul dan meninggalkan pesaingnya yang berasal dari Batam. Ternyata perjuangan yang mereka lakukan tidak sia-sia. “saya tidak dapat berkata apa-apa mungkin karena saya terlalu bangga dengan anak didik saya” ungkap guru pendamping dari SMKN 1 Tanjung Pinang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar